17 Nov 2011

THE ROAD (2009)


 

The Road merupakan film yang diadaptasi dari sebuah novel berjudul sama karangan Cormac McCarthy. Menceritakan tentang perjalanan seorang ayah(Viggo Mortensen)  dan anaknya ( Kodi Smit-McPhee) untuk bertahan hidup di bumi yang sudah hampir musnah. Entahlah, dari awal film ini ga ada penjelasan kenapa keadaan dunia menjadi sangat rusak dan seperti ga ada kehidupan, semua seperti punah, yang terlihat disana sini hanya puing-puing dan kegersangan. 

Sang ayah dan anak tersebut (yang tidak ber-nama di film ini) berusaha survive dalam kondisi minim makanan, dan hanya mempunyai kereta dorong berisi perlengkapan hidup, seperti tenda, pakaian, buku belajar. Yah, mereka berkelana sepertinya sedang mencari tempat yang lebih hangat ke arah selatan. atau mencari harapan hidup yang lebih baik mungkin.  Kegelapan dan aura kelam sangat terasa di film ini. Sepanjang film bahkan didominasi warna abu-abu.  Mungkin sebagai gambaran dari abu radiasi nuklir. Pohon-pohon tumbang dan terbakar, rumah-rumah dan gedung tlah rusak. 

Yahh seperti gambaran kiamat, ketika manusia tidak bisa lagi mendapatkan manfaat alam, karena kepunahan-kepunahan yang terjadi pada alam, pada semua manusia, tumbuhan dan hewan-hewan (walau ada segelintir yang hidup) , maka manusia yang masih hidup tersebut bisa saja menjadi kanibal yang memangsa sesamanya karena ketiadaan sumber makanan tsb. Sebuah film yang membingungkan pada awalnya, karena bahkan kita tak di beri tahu bagaimana dunia bisa menjadi punah, juga alur film yang maju mundur,  serta tergolong lambat menjadikan kita sedikit bosan. 

Tapi setelah ditelisik The Road mempunyai banyak hal untuk direnungkan, tentang perjuangan hidup, tentang kasih sayang seorang ayah terhadap anak. Bagaimana sang ayah adalah sosok seorang yang pantang menyerah. ia juga mengajari sang anak agar tidak menyerah dengan hidup, selalu melindungi sang anak walau pada akhirnya sebuah perjuangan tidak selalu berakhir seperti yang diharapkannya. Yah film ini jujur aja berakhir sad ending, tapi selalu ada 1 titik harapan untuk beberapa orang yang beruntung dan masih mempunyai kesempatan hidup. Gw ga akan spoilerin siapa yang akhirnya bisa terus hidup di akhir film ini tapi buatku film ini cukup bikin nyesek dan juga terharu. 

1 pesan yang bisa dipetik, klise sih.'' jangan menyerah untuk terus berjuang dalam hidup, sekalipun pada akhirnya hidup akan melenyapkanmu juga, tapi yang terpenting adalah senantiasa menjadi orang yang tidak putus asa ''. Kalau yang ga bisa meresapi pasti ga akan betah nonton film ini. Pertamanya gw juga gitu, apaan sih filmnya, agak lelet gitu kan alurnya tapi makin lama ternyata dalem juga makna di balik film ini. Haha sampe nangis di akhir film pas adegan-adegan di pesisir itu, lumayan  sedih pokoknya hehe, selamat menonton.. ^^

8 Nov 2011

SPLICE (2009)



 

Suatu ketika Clive (Adrien brody) bersama dengan istrinya, Elsa melakukan sebuah percobaan kloning. Pasangan ilmuwan itu menyatukan DNA hewan dan manusia tapi pada akhirnya justru makhluk anehlah yang dihasilkan. Mereka sempat berbeda pendapat. Clive merasa bahwa makhluk itu adalah sebuah kekeliruan dalam percobaannya, tapi Elsa justru menyayangi makhluk aneh itu dan menganggap seperti layaknya bayi. Ia memberi makan, memberi kasih sayang seperti layaknya manusia. Walaupun makhluk itu sempat berontak tapi Elsa tetap memperlakukan dengan penuh kelembutan. Elsa bahkan menganggap lahirnya makhluk aneh itu merupakan suatu hal yang membanggakan dalam dunia science. Sampai akhirnya si makhluk yang pada akhirnya diberi nama Drenn semakin tumbuh besar. Dengan perawakan setengah manusia setengah hewan, dengan sayap, dengan ekor yang juga menjuntai seperti layaknya hewan.