23 Des 2011

THE PROPOSAL (2009)


Film ini berkisah tentang Margaret Tate (Sandra Bullock). Ia adalah kepala editor perusahaan penerbit buku yang sangat bossy, judes, otoriter, dan ga disukai oleh anak buahnya, termasuk  asisten pribadnya, yakni  Andrew Paxton (Ryan Reynolds). Suatu saat Margaret nyaris di deportasi dari Amerika dan harus balik ke Kanada. Tapi karena ia gak mau ninggalin karirnya di Amrik, akhirnya di depan petugas imigrasi Margaret maksa Andrew untuk bersandiwara seolah-olah mereka mau menikah. Margaret menjanjikan Andrew akan menjadikannya editor dan menerbitkan naskah Andrew. Sebaliknya, jika Andrew menolak, Margaret memastikan Andrew akan kehilangan pekerjaannya. Meski sangat membenci Margaret, Andrew terpaksa memenuhi tuntutannya dan merekapun mengunjungi kampung halaman Andrew di alaska untuk mengumumkan rencana pernikahan mereka

Sebagai film rom-com, The Proposal bukanlah film yang mempunyai tema original, malah cenderung klise. Seorang yang dulunya membenci, karena suatu keadaan dan karena terbiasa berinteraksi pada akhirnya malah saling jatuh cinta. Istilah jawanya witing tresno jalaran soko kulino. Premis yang pasaran banget kan untuk sebuah romantic comedy. Tapi The Proposal tetaplah menjadi sebuah rom-com yang enak untuk dinikmati. Dengan para castnya yang  sudah ga diragukan lagi kemampuan aktingnya dalam genre romantic comedy, yakni Ryan Reynolds dan Sandra Bullock. Perpaduan akting keduanya lumayan klik. Bullock mampu memerankan seorang yang otoriter dan bossy, Ryan Reynolds pun juga cukup piawai mengolah mimiknya sehingga terkesan sebagai seorang asisten yang cukup tertindas oleh atasannya

The Proposal memang diawal-awal agak membosankan tapi begitu Margaret datang ke kampung halaman Andrew, cerita film ini pun mulai hidup. Sebagai sebuah rom-com film ini lumayan menghibur, banyak adegan-adegan konyol yang membuat kita tertawa walaupun gak terlalu bikin ngakak banget sih, tapi cukup memancing senyum. Apalagi saat anjing putih yang bernama kevin  (ups, gamau spoiler :p), entah kenapa adegan itu sangat koplak menurutku hahaha, ga cuma anjingnya yang lucu, neneknya Andrew  juga kocak banget wkwk. Ga hanya menawarkan keromantisan dan kelucuan, ada beberapa scene juga yang mengharukan di film besutan Anne Fletcher ini. Dan ku suka banget dengan adegan-adegan penutupnya, terutama ending dan adegan wawancara saat credit title :D

Selain para cast yang bermain bagus dan beberapa adegan kocak didalamnya, pesan yang disampaikan film ini juga bagus. Pesan moral yang mungkin klise banget dan cenderung FTV banget. Jangan terlalu membenci seseorang, karena nantinya bisa berbalik menjadi cinta !! klise kan pesannya, tapi disampaikan dengan balutan komedi dan bumbu keromantisan yang pas dan ga berlebihan. Setting sitka, alaska juga lumayan bagus dan memanjakan mata, terutama rumah Andrew yang berada di pulau pribadi itu. Film ini adalah sebuah romantic comedy yang enak dinikmati. Memang bukan sebuah kudapan yang fresh tapi masih saja lezat untuk dinikmati sambil meminum teh disore hari, Happy Watching ^^ 



VACANCY 2: THE FIRST CUT (2009)




Setelah  menonton vacancy yang tahun 2007, akhirnya penasaran juga untuk nonton vacancy 2 (walaupun ni film emang cuma straight to dvd  alias ga mejeng di bioskop). Ku pikir pertamanya Vacancy 2 ini adalah sekuel dari Vacancy yang pertama tapi ternyata film ini justru adalah prekuel dari Vacancy 1. Karena merupakan prekuel, peristiwa yang diceritakan di film ini lebih menceritakan awal mula  pengelola motel (yang kala itu bernama motel Meadowview) yakni Gordon dan Reece yang awalnya ternyata hanyalah berbisnis dengan merekam video porno tamu-tamu yang datang.

Sampai akhirnya bertemulah mereka dengan Smith seorang pembunuh maniak, yang akhirnya mengajak berbisnis ''sesuatu yang lebih mengerikan'' seperti yang pada akhirnya kita lihat saat di vacancy 1. Nah yang di ceritakan di Vacancy 2 ini peristiwanya tentang 3 orang bernama Caleb, Tanner, dan Jessica yang  menginap di motel Meadowview dan sialnya mereka adalah  sasaran pertama bisnis yang baru saja di buat itu.

Menonton film ini sudah gak semisterius saat menonton vacancy 1 karena  udah ngerti latar belakang dibalik layar si pengelola motel. Maka sutradara secara blak-blakan udah gak ragu lagi mendudukkan penonton dalam sudut pandang pemilik motel aka penjahatnya. Kita dikasi tahu terang-terangan motiv-motiv apa, rencana-rencana sang penjahat. Ga kayak di vacancy 1 dimana kita masih dibiarkan ketakutan bersama beckinsale dan Luke wilson. Kelebihan Vacancy 2 adalah tensi ketegangannya lebih tinggi (secara lebih banyak adegan kejar-kejaran), terus adegan-adegan slasher-nya lebih banyak. Para pemain juga bermain dengan lumayan meyakinkan .

Kekurangannya, secara film ini merupakan prekuel , jadi ada beberapa hal dan ketegangan yang udah ga berasa tegang lagi karena udah pernah dimunculkan di vacancy 1. Ruang gerak di vacancy 2 gak lagi sesempit vacancy 1 karena ada banyak setting adegan di luar motel dan pemainnya pun juga lebih banyak , jadi bagiku sih auranya lebih misterius saat nonton vacancy 1 karena feel  takutnya nya juga masih dapet . Tapi secara keseluruhan vacancy 2 tetep  menegangkan.


20 Des 2011

NO RESERVATIONS (2007)


 

Film bertema makanan.Terdengar menyenangkan bukan. Yang terbayang pasti disetiap scene-nya bakalan memanjakan mata kita dengan berbagai hidangan yang memancing rasa lapar. Yups dan film yang bakal kureview ini adalah salah satu film bertema makanan yang  kurekomendasikan bagi pecinta film bertema kuliner. No Reservations adalah remake dari film jadul Mostly Martha.

Kate (Catherine Zeta-Jones) adalah seorang master chef dari sebuah restoran high-class di Manhattan, New York, bernama 22 Bleecker Street Restaurant. Sifatnya yang sangat perfeksionis membuat masakan-masakannya selalu disukai para pengunjung dan dipuji kritisi makanan. Namun sayangnya, tabiatnya yang sangat keras dan dingin di dapur restoran tersebut telah membuat anak buahnya jengah. Sampai akhirnya, restoran mahal itu kedatangan sous-chef baru yang bergaya slengean, Nick (Aaron Eckhart). Berbeda 180 derajat dari Kate, Nick adalah pribadi yang bebas, penuh semangat, dan lepas dari segala macam aturan baku yang mengesalkan. Prinsipnya adalah menyelaraskan antara spirit hidup dengan sajian makanan yang mengairahkan di atas meja. Pada suatu ketika terjadi kecelakaan yang merenggut nyawa kakak Kate. Seorang putri dari kakak Kate yang bernama Zoe (diperankan oleh Abigail Breslin) kemudian tinggal bersama Kate di apartementnya.

Melihat tema film ini saja sudah berhasil membuatku berselera. Bukan hanya berselera untuk membawa seabreg cemilan saat menonton, tapi juga pingin melihat aktivitas apa saja yang akan diperlihatkan di film ini yang berkaitan dengan kuliner. Dan benar saja, film ini seakan langsung membawa kita memasuki dunia dapur restoran 22 Bleecker Street beserta seluruh aktivitas menyibukan disana. Film ini gak cuma memanjakan mata kita dengan sajian dan dapur megahnya yang sibuk, tapi juga membungkus cerita dengan drama, juga komedi romantis antara Kate dengan Nick. No Reservations dengan sangat apiknya memadukan unsur-unsur tersebut dengan jalan cerita yang runtut. 

Dialog-dialog di film ini terlihat sangat natural dan enak dinikmati. Akting Catherine Zeta-Jones sangat menjiwai dalam memerankan seorang master chef yang bossy dan kaku. Juga kadang sisi keibuannya nampak saat ia harus mengurus putri dari sang kakak. Ke-stressannya juga mampu tergambar dari tiap ekspresi-ekspresi yang ia tunjukkan.  Akting Abigail Breslin sebagai Zoe juga tak kalah bagusnya, ia terlihat sangat menggemaskan dengan perubahan-perubahan mood dan emosinya yang mampu ia olah dengan baik. Aaron Eckhart juga tak kalah mendalami karakternya. Ia sangat pas dan cocok sekali memerankan seorang Nick dengan gaya santai kayak dipantai-nya. Suka banget deh dengan karakter dia di film ini. Apalagi waktu dia mulai dekat dengan Zoe (keponakan Kate), berbanding terbalik dengan karakter Kate yang terlihat gabisa menikmati hidup. Tapi justru perbedaan sifat itu yang menarik, sampai akhirnya merekapun dekat.Yah emang cerita di film ini lumayan gampang ditebak, tidak ada yang rumit disini. Seperti halnya komedi romantis lainnya yang menawarkan cerita ringan yang enak untuk diikuti. 

No Reservations versi remake ini sangat bisa dinikmati. Saya ga bisa membandingkan dengan Mostly Martha (versi aslinya) karena belom nonton yang versi lama, tapi ini jelas tontonan yang lezat untukku yang notabene emang suka dengan dunia kuliner. Ga hanya menyajikan cerita ringan yang maknyus untuk dinikmati, No Reservations juga mampu membawa kita dalam berbagai emosi. Apalagi Catherine Zeta-Jones dan Aaron sangat chemistry di film. Disempurnakan pula dengan ending yang manis. Perfekto :) 



18 Des 2011

A LONELY PLACE TO DIE (2011)





Saat berada di sebuah rental film, pandanganku langsung tertuju ke 1 buah film. Menarik juga sampul filmnya, kayaknya film thriller adventure gitu kan. Ada gambar cewek lagi manjat tebing lengkap dengan ransel hikingnya. Akhirnya tanpa pikir panjang dan tanpa membaca apa yang tertera di sampul filmnya langsung aja ku pinjem tu dvd dengan harapan akan melihat film thriller pendakian yang  memacu adrenalin. Setelah sampe rumah langsung deh nge-play ni film. Adegan-adegan pertama  dibuka dengan  sangat meyakinkan, menunjukkan  bahwa ini emang film adventure tentang hiking alias panjat tebing. Tapi makin lama film ini makin jauh dari perkiraanku.  

Setelah beristirahat dan menentukan orientasi medan di pos, ke lima pendaki itu memulai agenda pendakiannya pada keesokan harinya. Mereka mulai melakukan perjalanan, ketika tiba-tiba mendengar suara-suara aneh dari dalam tanah. Mereka menemukan keberadaan seorang anak kecil yang dikubur hidup-hidup  dan (sialnya)  gadis kecil tersebut malah dibawa oleh rombongan pendaki tersebut . Yaahh akhirnya penonton pun kecewa sodara-sodara , karena ternyata  film ini tidak berfokus  ke adegan-adegan pendakian-nya. tapi malah jadi kayak film action- thiller gitu. karena setelah membawa gadis tersebut, para pendaki mulai dikejar-kejar oleh orang-orang bersenjata yang tentu aja ada kaitannya dengan gadis kecil tadi.  


Sebenernya sih sah-sah aja kalo mau menggabungkan unsur thriller adventure dengan action, tapi sepertinya formula yang di ramu di film ini malah menjadikan ni film kurang nendang .Sepanjang scene kejar-kejaran tersebut gw bener-bener gak menikmati momen thriller action tersebut. Coba kalo misalnya film ini emang fokus dengan panjat-panjatan tebing, dibuat sesuai dengan adegan-adegan seperti di scene pembuka pasti akan lebih menegangkan.

Intinyaa sih sebenernya film ini ga jelek. Bagi pecinta action mungkin akan sangat terpuaskan karena sepanjang film dipenuhi dengan adegan-adegan mengintai, bersembunyi, dan menembak. Tapi bagiku A Lonely Place to Die bukanlah film yg sedap untuk 'di santap' karena  hanya memberikan harapan-harapan kosong di awal film dengan pembukanya yang sepertinya menegangkan sekali tapi akhirnya malah dicampur aduk dengan adegan-adegan action yang membuat film ini menjadi kehilangan aura adventure-nya. Yah sebenernya agak subjektif ya, karena ekspektasiku di awal yang mengharapkan film ini adalah pure film adventure, jadi bukan berarti film ini jelek, mungkin cukup bagus buat orang yang memang suka dengan genre action :)

 

TOP SECRET/ THE BILLIONAIRE (2011)



Menonton film ini rasanya seperti disuntikkan kembali semangat yang saat itu memang sedang down. Film ini adalah produksi Thailand, tapi Top Secret bukanlah film rom-com seperti apa yang biasa kita lihat dalam film-film Thailand yang kian menjamur dengan genre romantic comedy nya . Film ini adalah film inspiratif yang diangkat dari kisah nyata. Sebelumnya gw gak pernah tahu bahwa salah satu snack rumput laut mahal yang biasa kita temui di market-market yang bernama Tao Kae Noi adalah erat berhubungan dengan film ini. Ya, snack yang jujur aja belom pernah kucicipi itu adalah produksi dari seorang pengusaha muda Thailand bernama Top Ittipat. Jadi ceritanya kisah perjuangan Top Ittipat tersebut diangkat kedalam sebuah film. 


Diperankan oleh Peach Pachara Chirathivat, film ini mengisahkan tentang Top yang gemar sekali bermain games, dan dari hasil penjualan senjata-senjata digame tersebut ia pun mendapatkan penghasilan sendiri. Yups jiwa bisnis Top emang sudah terlihat saat umurnya 16 tahun. Bahkan dari penghasilannya menjual senjata-senjata di game tersebut ia pun bisa membeli sebuah mobil sendiri. Tapi dalam pendidikannya dia ternyata kurang beruntung. Saking sibuknya mengumpulkan uang dari hasil main game, prestasi Top menurun sehingga ia pun tak bisa meneruskan ke universitas negeri dan hanya masuk ke universitas swasta. 

Tak hanya itu, dilain pihak keluarganya pun kian terpuruk karena orang tuanya terlilit hutang sangat banyak sekitar 12 milyar. dan rumah mereka pun harus disita. Orang tua Top akhirnya memutuskan untuk pindah ke china dan tinggal dirumah saudara mereka. Tapi Top tak ingin menyerah gitu aja. Ia memilih untuk tetap tinggal di Thailand. Dengan jiwa bisnisnya ia berusaha untuk membantu orang tuanya . Dari mulai berjualan kacang goreng sampai akhirnya ia mendapatkan sebuah ide untuk membuat usaha makanan rumput laut yang lambat laun mendekatkan impiannya untuk mencapai kesuksesan.

Sebagai sebuah kisah yang diangkat dari kisah nyata Songyos Sugmakanan bisa dibilang berhasil menuangkan cerita nyata Top ke dalam film. Kisah jungkir balik perjuangan Top mampu dipaparkan dengan baik dalam layar. Membuat kita kadang ikut terenyuh dengan perjuangan Top yang memang diperlihatkan dari nol tersebut. Semua yang dialami Top mampu ia gambarkan dengan baik. Segala semangatnya,, keterpurukannya dan kegigihan Top tersampaikan dengan baik. Kadang-kadang Songyos juga memoles film ini dengan sentuhan komedi dan sedikit bumbu romantis membuat Top Secret lebih hidup dan berwarna 

Perjuangan Top di film ini sungguh sangat menginspirasi. Membuatku tersentil, karena selama ini sering mudah putus asa. Film ini memberikan gambaran bahwa perjuangan seseorang untuk menjadi sukses tuh gak mudah. Semuanya di mulai dari nol. Tidak ada yang instant. Untuk meraih impian kita juga harus mengalami pasang surut dulu dan kegagalan. Banyak sekali yang bisa kita petik dari film ini. Salah satunya juga tentang semangat. Yups, dalam kamus hidup Top ga ada kata menyerah. Ia adalah pribadi yang tahan banting. Ia mau belajar. Dan jika gagal akan selalu mencoba, mencari apa yang kurang, sekaligus memompa semangatnya dengan mengingat kata-kata motivasi saat ia kuliah

Oiya, satu pesan yang juga bisa diambil dari film ini adalah bahwasanya jangan ragu untuk mengambil kesempatan yang ada. Top ga pernah ragu untuk mencoba, ia gak menyia-nyiakan kesempatan yang ada. Istilahnya si Top ini gak mau kalah sebelum berperang. Tiap ada peluang ia akan memanfaatkannya dengan baik. Ya, walaupun memang harus mengorbankan pendidikannya. Tapi Top adalah pribadi yang punya prinsip dan keteguhan hati. Ia berani memilih apa yang memang jadi passion-nya. Dan terlihat sekali ia memang mencintai dunia usaha. Satu pesan lagi yang bisa dipetik, tekunilah apa yang benar-benar kita cintai dan ketika sudah memilih, kita harus total didalamnya. Benar-benar top deh film ini, dalam 1 kisah mampu memberikan berbagai pesan moral yang sangat menginspirasi

Bicara soal akting, Peach Pachara Chirathivat terlihat sangat mendalami perannya. Ia sangat cocok sekali memerankan seorang Top dengan segala semangatnya dan kegigihannya. Ia mampu menularkan semangat seorang Top kepada penonton. setidaknya itu yang kurasakan. Pada intinya film ini mengajarkan banyak hal. Terutama untuk meraih sukses memang butuh pengorbanan dan perjuangan. Sangat recomended untuk yang sedang merintis usaha atau orang-orang yang pengen men-charge semangat, wajib untuk menonton film ini . Happy Watching ^^


13 Des 2011

PEACOCK (2010)


 

Peacock adalah thriller psikologis yang rilis sekitar tahun 2010. (sebenernya film ini lebih condong ke drama psikologis sih ) Film ini dibintangi oleh beberapa aktor dan aktris-aktris yang cukup punya nama seperti Cillian Murphy dan  Ellen Page (Inception) juga Susan Sarandon. Cillian adalah tokoh sentral di film ini. Ia diceritakan sebagai pria yang mempunyai alter ego dimana ia memiliki kepribadian ganda. Ia berganti-ganti peran sebagai seorang pria dan wanita dalam 1 film. Menurutku sih Cillian emang aktor multitalent. Sebut saja karakter culas, licik, monster, sampai peran-peran feminim semua pernah dijabanin sama dia. Kalo masalah peran-peran feminimnya sih ga tau juga kenapa dia demen banget sepertinya memerankan sosok transgender haha.  Mungkin dia menyadari kalau wajahnya emang sedikit bishonen, dengan tulang pipi yang sedikit menonjol itu. Menjadikan tekstur mukanya bener-bener kayak cewek saat dikasih blush on :p

Cillian (John Skillpa) di film ini diceritakan merupakan pegawai bank di kota Peacock yang mempunyai kepribadian sangat tertutup karena traumanya di masa lalu yang selalu didominasi ibunya. Semenjak kematian ibunya ia menjadi lelaki yang mempunyai dua kepribadian. Jadi John Skillpa ini kalau pagi sampai menjelang malam menjadi dirinya sendiri (pria), tapi menjelang malam sampai pagi berubah menjadi alter egonya yaitu Emma (wanita) lengkap dengan atribut baju wanita dan wig-nya :3. 

Emma itu dianggap sebagai alter ego sang ibu, Jadi sosok emma ini seolah menggantikan peran ibunya yang menyiapkan makan, mencuci dll. Tapi si John ini seolah ga pernah sadar kalo ada kepribadian Emma dalam dirinya, sementara Emma sadar kalo ada pribadi John. Nahloo?  Sampai suatu hari  terjadi kecelakaan kereta dan gerbong kereta masuk belakang rumah John. John yang diketahui belum beristri pun mulai dicurigai karena saat kejadian, alter egonya (Emma ) sedang menjemur pakaian dan keberadaannya diketahui tetangga. Dan konflik pun mulai bergulir antara John, Emma, dan dunia luar mereka.

Cillian lagi-lagi berakting dengan sangat baik di film ini. Saat menjadi Emma ia menampilkan mimik, gesture yang sangat berbeda dengan saat ia menjadi john. Ia mampu memberikan identitas tersendiri untuk masing-masing karakter yang diperankannya. Akting Ellen Page juga terlihat mumpuni di sini. Ia terlihat dewasa walaupun sebenarnya usianya masih terbilang muda. Aktris pemenang penghargaan dalam film Inception ini bisa memerankan sosok ibu muda dengan sangat baik. walaupun muka cute nya juga sedikit masih nampak. 

Film ini pada akhirnya berjalan dengan alur yang sedang, dengan konflik-konflik yang terus intens antara John dan Emma. Dan di akhir film ini kita akan mengetahui siapakah yang akhirnya menjadi pribadi tetap. apakah Emma ataukah John. Hmm film ini sebenarnya sangat menarik, membutuhkan kejelian dalam memahami tiap konfliknya. Tapi entah kenapa  pada akhirnya terlihat kurang greget ya. Apalagi endingnya yang terkesan ''begitu aja'' .Yah, at least film ini sangat unik, hanya saja memang kemasannya agak kurang dinamis. Tapi secara para pemeran film ini sudah sangat tepat dengan pemilihan aktor-aktor dan aktrisnya yang semuanya terlihat total. Apalagi Cillian dengan 2 karakternya. Walaupun agak kurang suka rambut Cillian di film ini (saat jadi John) terlalu rapih dan klimis :D

11 Des 2011

THE HOLE (2009)



Yaa, sesuai dengan judulnya, The Hole. Film horor fantasi1 ini bercerita tentang sebuah keluarga yang terdiri dari seorang ibu dan kedua anak mereka yaitu Dane dan Lucas yang untuk ke sekian kalinya harus pindah rumah. Ketika bermain-main dengan sang kakak disekitar rumah, Lucas tiba-tiba menemukan sebuah lubang berbentuk kotak yang digembok-gembok di basement rumah tsb. Didorong rasa penasaran, mereka mencoba membuka dan mengetahui seberapa dalam lubang misterius itu dengan berbagai cara. Tapi ga disangka setelah kejadian membuka lubang tersebut mereka  bertiga termasuk Jullie ,tetangga baru mereka mulai di teror kejadian-kejadian mengerikan. 

Pada scene-scene awal film ini emang cukup mampu membawa penonton dalam tingkat kemisteriusan, tapi semua itu tiba-tiba saja lenyap saat misteri itu sedikit terkuak. Apalagi saat sosok-sosok creepy itu mulai sering nampak. Mungkin ini emang film horor fantasi yang gak menonjolkan sisi kemisteriusan. Tapi tetep aja berasa kurang greget terutama ketika mereka mulai menyelidiki lebih jauh tentang sosok-sosok creepy tersebut, ya walaupun misteri emang belum sepenuhnya  terungkap  .

Tapi mungkin emang selera hororku aja ya yang sedikit kamso hehe.karena pertamanya gw mengharapkan The Hole akan menjadi santapan penuh misteri dari awal film sampai akhir yang akan tetap membawa kita dalam  tingkat kemencekaman yang tinggi.Tapi kenyataannya  ya memang ini adalah horor fantasi yang lebih di tujukan untuk hiburan remaja. Sosok-sosok misterius yang ku harap ga akan banyak nampang malah udah wira wiri dimenit-menit awal. Tapi ku akui, sosok-sosok tersebut emang berasa creepy banget, apalagi dibeberapa adegan berasa kayak nonton hantunya ju-on digabung sama penampakan-penampakan di film sixth sense deh xixi
 
Tapi suatu film disamping punya kekurangan pasti juga punya kelebihan. Nah selain sosok hantunya yang lumayan creepy, film ini ternyata juga mempunyai suatu misi, misi apakah itu?  Hal-hal berbau fantasi di akhir film yang ga masuk akal tersebut ternyata emang salah satu cara  Dante untuk menyiratkan pesan-pesan psikologis. Bahwasanya ketakutan-ketakutan itu sebenarnya hanya bagian dari  mindset yang kita bangun aja. Jadi tergantung bagaimana cara pikir kita. Ketika kita bisa mengontrol ketakutan, maka ketakutan akan hilang dengan sendirinya,  begitupun sebaliknya. Jadi, ya sangat sesuai dgn genre-nya. Film ini adalah memang horor fantasi, dan itulah cara genius Joe Dante dalam membungkus pesan-pesan psikologisnya. Happy watching :))

ORPHAN (2009)


 

Pertama-tama liat dulu deh posternya. Gimana kesan anda :)
Menurutku poster Orphan adalah poster yang lumayan serem. Yups bener padahal biasa aja sebenernya, cuma gambar gadis kecil, memasang mimik dingin tanpa senyum. Tapi dengan baju-baju kuno yang dipakainya, kemudian pita dilengan dan lehernya Ishabelle Furhman sangat-sangat mampu menghadirkan aura creepy melebihi hantu-hantu kunti ataupun setan-setan kesurupan yang makin marak di film-film horor lokal :)

Setelah John dan Kate kehilangan Jessica, calon anaknya yang meninggal dalam kandungan, mereka memutuskan untuk pergi ke panti asuhan dan mengadopsi Esther Coleman (Ishabelle Furhman) seorang gadis dari Rusia yang dinilai Jhon sebagai gadis yang pintar dan dewasa melebihi umurnya. Dirumah mereka, Esther disambut oleh dua anak mereka. Danniel, anak lelaki mereka kelihatan ga suka dengan Esther karena penampilannya yang dinilai kuno dan aneh. Tapi Max, sang adik justru menyukai Esther. Akhirnya Esther tinggal dirumah itu, bersekolah dan bergaul dengan anak-anak mereka. Dan bener seperti dugaanku , akhirnya karakter doi berubah di pertengahan film ini. Menjadi lebih dingin dan dinginnn. dan lebih tepatnya misterius. Ada apakah dan bagaimanakah...silakan nonton sendiri :)

Aura film mendadak dingin setelah kehadiran Esther, dan itu yang membuat film ini makin mencekam dan mengancam. Ishabelle furhman sebagai aktris cilik begitu pandai mengolah mimiknya yang imut sehingga menjadi super misterius, bahkan kadang bengis. Ishabelle bahkan bisa jadi sangat menjengkelkan ketika memerankan Esther. Dan tentunya masih banyak karakter-karakter Esther yang lain yang bisa kita temukan di paruh-paruh terakhir film yang sangat mengejutkan. Para pemain yang lain juga aktingnya tak kalah bagus, seperti akting Vera Varmiga

Ishabelle tentunya merupakan calon aktris besar, kalau dilihat dari potensi aktingnya yang sudah sangat mumpuni di umurnya. Karena menjadi seorang antagonis yg sangat-sangat ''mengancam'' penonton itu ga mudah, tapi dia bisa melakukan itu dengan baik. Terbukti gw selalu ngerasa was-was menantikan apa-apa lagi yang akan dilakukan Esther. Film ini juga mempunyai kejutan di akhir film, sebuah jawaban tentang misteri Esther, siapa dia sebenernya. Wew, terlepas dari  keklisean-kekliseannya, Orphan tetap saja mempunyai ide cerita yang keren, twist yang oke, pemain utamanya juga passs banget. Orphan tentunya berada di daftar film horor favoritku donk ^^

9 Des 2011

THE THING (2011)


 

The Thing kabar-kabarnya merupakan prekuel sekaligus remake dari film yang berjudul The Thing from Another World (1951). Kabarnya sih pas dirilis tahun 1982 film The Thing from Another World  tersebut berhasil menuai sukses dan pujian. Gw juga gatau secara  belom pernah nonton yang versi jadul tersebut. hanya kabar-kabarnya emang film ini banyak mendapat respons positiv dijamannya. Oke, jadi  review  kali ini bener-bener tidak akan meng-compare antara The Thing yg tahun 1982 dengan yang versi 2011 lho ya, karena bener-bener baru nonton The Thing yang versi 2011 doank , oke cekibrot :))

Kate Llyod (Mary Elizabeth Winstead) seorang ahli Paleontologi beserta asistennya serta beberapa tim dari Norwegia melakukan sebuah penelitian pesawat yang terjatuh di pedalaman Antartika, tapi disana mereka ternyata tak hanya menemukan pesawat tersebut tapi juga menemukan jasad makhluk asing yang diduga alien yang terbungkus dan membeku dalam balok es. Para peneliti tersebut merasa sangat-sangat senang dong.. karena mereka merasa telah menemukan sesuatu yang membanggakan. Tanpa disangka-sangka, si makhluk tersebut ternyata masih hidup dan mulai menyerang. Tak hanya itu, makhluk tersebut ternyata mempunyai kemampuan untuk meng-imitasi gen manusia dan masuk dalam tubuh manusia.

Sebagai seorang yang jujur aja belom pernah menonton versi aslinya, film remake besutan Matthijs van Heijningen Jr ini cukup  menegangkan buatku. Menghadirkan premis tentang makhluk asing yang bisa meniru gen manusia  lalu masuk dalam tubuh dan menyerang sungguh sangat menarik. Karena penonton pun jadi dibuat was-was dan penasaran siapa diantara mereka yang manusia atau bukan. Keadaan mengancam inilah yang menjadikan kekuatan di film ini, dimana karakter-karakter tersebut berusaha mendeteksi teman-temannya yang ''kemasukan'' atau tidak. Suasana dingin dan menggigil pedalaman antartika pun juga menambah kesan mencekam difilm ini. Juga pada jajaran cast, semua mampu dan cukup mumpuni membawakan karakter masing-masing.

Untuk efek-efek yang ditampilkan, karena belom pernah nonton yang versi lama, gw ga tau apakah efek di film ini lebih menyeramkan atau tidak dari versi yang dulu, tapi sepanjang yang kulihat dari versi remake-nya ini, efek-efek yg ditampilkan sih cukup mengerikan, walaupun kadang  kelihatan  kurang real, tapi at least tetep bisa membuat kita bergidik melihat si makhluk tersebut berjalan dan menyerang para karakter. Jadi menurutku ya, ini adalah horor sci-fi yang keren dan sangat menegangkan. Malah setelah nonton remake-nya jadi penasaran juga sama versi klasiknya. pasti lebih kerenn :)

4 Des 2011

RED EYE (2005)

*spoiler alert*

Lisa (Rachel Mc Adams) adalah seorang manajer hotel Lux Atlantic. Suatu ketika lisa harus terbang ke Miami. Sebelum keberangkatan, ketika pesawat delay, Lisa bertemu dengan Jackson (Cillian murphy) yang ternyata adalah teman satu kursi dipesawat. Jackson terlihat sangat ramah dan simpatik . Tapi begitu terkejutnya Lisa, ketika dipesawat Jackson baru mengakui kalo dirinya adalah otak dari sebuah pembunuhan Charles Keefe, seorang menteri keamanan yang berlangganan hotel di Lux Atlantic. ia menyuruh Lisa menginstruksikan asistennya dihotel untuk memindahkan kamar hotel Keefe ke kamar yang menjadi sasaran bidikan bom para pembunuh bayaran nantinya. Lisa dilema donk, karena dilain pihak ayahnya lah yang akan segera dibunuh jika ia tak mau menuruti perintah Jackson. Segala cara coba Lisa lakukan untuk mengelabui Jackson di pesawat tapi sia-sia. Lisa pun pada akhirnya terpaksa menelepon hotel dan memberi instruksi kepada asistennya untuk memindah kamar Keefe. Sampai akhirnya saat pesawat mendarat ia melukai Jackson dengan sebuah pulpen lalu kabur dengan membawa ponsel Jackson. Lisa berhasil mencegah pembunuhan itu sebelum bom diledakkan. Karena Lisa tlah lebih dulu menelepon asistennya untuk mengosongkan kamar sasaran pembunuhan.

Terlepas dari segala kekliseannya sebagai film thriller, Red eye  adalah film yang sangat seru dan tegang. Yang jelas di film ini gw sangat-sangat naksir dengan Cillian hahaha. Entah kenapa muka culasnya selalu terlihat sexy dengan peran-peran antagonisnya. Dan dari sekian banyak film-filmnya, entah kenapa gw paling suka penampilan dia di film ini. Senyum dan tatapan matanya tuh super dingin tapi entah kenapa mempesona ya :D  Tapi makin kesini yang ku liat sih dia emang aktor watak yang mumpuni. Yang ga cuma modal ganteng, tapi emang bener-bener bertalenta. 

Menurutku Red Eye adalah  thriller yang  cukup sempurna. Ketegangannya  mampu terjaga dengan baik sepanjang film, lumayan memainkan emosi penonton. Ide ceritanya juga menarik dan pemainnya semua good looking. Rachel Mc Adams juga  terlihat sangat cantik di film ini. Terlihat sangat serasi dengan Cillian.  Para pemain di film ini terlihat sangat total. Apalagi Cillian yang berakting dengan sangat all out. Dengan tatapan dan bahasa tubuhnya yang sangat mengintimidasi. Dan 1 lagi, meskipun adegan kebanyakan hanya dipesawat tapi Rachel dan Cillian terlihat bisa membangun chemistry dengan sangat baik. Menurut pandangan amatirku sih film ini sempurna dan sangat sangat mengesankan buatku. Ga pernah bosen ditonton berkali-kali :)

 
 

BLACK WATER (2007)


 

Grace (Diana Glenn), kekasihnya Adam (Andy Rodoreda) dan adik perempuannya, Lee (Maeve Dermody) sedang berlibur ke bagian utara Australia. Pada suatu hari mereka memutuskan untuk melakukan tour di sepanjang sungai Blackwater sembari menghabiskan waktu mereka memancing dengan ditemani oleh seorang pemandu. Tapi ditengah-tengah tour, mereka baru sadar kalau dibawah sungai itu, ada buaya yang sangat membahayakan mereka. Perahu mereka tiba-tiba terbalik dan salah satu dari ketiga orang itu sempat menghilang.  

Kalo dilihat dari segi cerita sih emang klise. Ga jauh beda dengan cerita teror buaya lainnya. Mengingatkan dengan film Lake Placid yang juga mengusung tema sama. Dilihat dari jajaran pemainnya juga terlihat kalo ini adalah film low budget yang tidak menjual ketenaran para bintangnya, hanya menawarkan ketakutan-dan ketegangan melalui serangan buaya ganas dan juga embel-embel kisah nyatanya.Tapi sebagai film low budget menurutku film ini ga bisa dibilang buruk. Toh sepanjang durasi tetep bikin deg-degan dengan semua terornya

Film ini menurutku adalah thriller ringan yang enak untuk dinikmati. Sejak awal film, kita seolah dibawa tour disepanjang sungai blackwater tersebut. Banyak momen-momen menegangkan dalam film ini. Apalagi ketegangan pada saat ketiga orang tersebut harus tinggal di atas pohon untuk menghindari buaya-buaya yang mengancam di bawah sungai. Didukung dengan suasana rawa bakaunya yang terkesan dingin dan lembab membuat aura ketegangan mampu terjaga sepanjang film. Ditambah pula adegan waktu mereka harus bolak balik dari atas pohon lalu kembali ke sungai untuk memperbaiki perahu yang terbalik. Itu bagian yang paling kusuka dari film ini. 

Secara penggambaran, film ini sangat realistis. Ketakutan-ketakutan yang di visualisasikan oleh para pemain juga nampak ga di buat-buat  Yang pasti pemandangan rawa bakaunya juga lumayan mencuci mata. Suasana sepi dan mencekam disekitar rawa bakau juga jadi satu elemen pendukung film ini . Walaupun premisnya bisa dibilang basi dan merupakan film low budget, tapi film ini gak terasa membosankan karena jalan cerita yang tidak flat dan akting yang natural dari para pemainnya