Seorang lelaki berdiri di tepi gedung tinggi. Akan bunuh dirikah ia? Sesuatu yang catchy ketika melihat poster film ini yang sepertinya ''menantang'' untuk segera ditonton. Pasti sebuah thriller yang akan sangat menegangkan dan memacu adrenalin. Setidaknya saat pengambilan gambar banyak dilakukan dari atas gedung. Benar saja, ketika beberapa scene mulai memperlihatkan Sam Worthington berdiri disisi-sisi gedung, tangan ini langsung berkeringat. Tentunya film ini sangat tidak cocok ditonton untuk orang-orang yang phobia akan ketinggian, Karena akan sangat mengerikan saat pengambilan gambar dari atas gedung. Film ini dibintangi oleh deretan cast ternama, seperti Sam Worthington, Elizabeth Banks, Jamie Bell dan Genesis Rodriguez.
Nick Casidy (Sam Worthington) seorang mantan polisi yang berstatus buronan tiba-tiba menuju hotel Roosevelt dan memesan makanan terakhir lalu kemudian berdiri ditepi gedung lantai 23. Perbuatannya tersebut mengundang perhatian orang-orang dibawah gedung, lalu polisi pun datang. Tentu saja mereka semua mengira Nick akan bunuh diri. Situasipun langsung heboh. Lydia Mercers seorang negosiator handal yang sedang bercuti pun di datangkan untuk menangani Nick. Dan ternyata terungkaplah bahwa aksi Nick tersebut hanyalah bagian dari ''rencana besarnya'' bersama adiknya Joey Casidy dan pacarnya (Rodriguez).
Ngeliat Nick berdiri dipinggiran gedung selama berjam-jam terasa sedikit membosankan. dengan kata lain gw lumayan terganggu dengan akting Sam yang sama sekali ga all out. Beda dengan Elizabeth Banks yang menurutku justru berakting dengan sangat enjoy. Kelebihan film ini adalah ide cerita yang cerdas. walaupun dalam script ada beberapa bagian cerita yang keliatan sangat dipaksakan. Akting yang lumayan justru ditunjukkan oleh Jamie Bell dan Rodriguez. Aksi-aksi mereka dilakukan dengan natural dan tidak kaku. Mungkin karena didukung tempo film ini yang beralur cepat menjadikan aksi mereka bisa dinikmati lebih tegang dan mengalir apa adanya, lebih mengasyikkan dibanding harus mengamati sang bintang Last Night dan Avatar itu berdiri menantang maut dengan akting yang flat dan ekspresi membosankan.
Man On A Ledge secara keseluruhan menegangkan. Tapi sangat di sayangkan, ketegangan itu kurang tercipta pada saat adegan-adegan Nick ditepian gedung, padahal adegan itulah yang sebenernya membuatku interest. Pada scene-scene pertama emang terasa menegangkan sekali melihatnya berdiri disisi gedung, tapi sepertinya tensi ketegangan itu perlahan-lahan menurun ketika motivasi Nick mulai terungkap. Yah, pada akhirnya Man On A Ledge emang bisa dinikmati, tapi sewajarnya aja tanpa harus ber-ekspektasi tinggi. Intinya tontonlah film ini dengan enjoy maka kamu akan bisa menikmatinya.
Abaikan plot hole, abaikan script yang agak sedikit mengada-ada, abaikan akting Sam Worthington yang sedikit membosankan, maka kamu akan bisa menikmati film ini. Apalagi dibeberapa scene adegan Joey dan Angie disisipkan beberapa hal konyol yang sedikit memancing tawa. Untungnya Asger Leth mampu membuat Man On A Ledge tidak hanya menegangkan karena berpacu dengan waktu, tapi juga menggelitik di beberapa scene. Dan 1 lagi, untungnya Asger mampu meng-handle tempo dan alur film ini sehingga tidak terkesan lelet. Itu kelebihan yang masih bisa dinikmati. Overall bukan film yang sangat mengecewakan, tapi Man On A Ledge tidak juga sangat mengesankan.
Man On A Ledge secara keseluruhan menegangkan. Tapi sangat di sayangkan, ketegangan itu kurang tercipta pada saat adegan-adegan Nick ditepian gedung, padahal adegan itulah yang sebenernya membuatku interest. Pada scene-scene pertama emang terasa menegangkan sekali melihatnya berdiri disisi gedung, tapi sepertinya tensi ketegangan itu perlahan-lahan menurun ketika motivasi Nick mulai terungkap. Yah, pada akhirnya Man On A Ledge emang bisa dinikmati, tapi sewajarnya aja tanpa harus ber-ekspektasi tinggi. Intinya tontonlah film ini dengan enjoy maka kamu akan bisa menikmatinya.
Abaikan plot hole, abaikan script yang agak sedikit mengada-ada, abaikan akting Sam Worthington yang sedikit membosankan, maka kamu akan bisa menikmati film ini. Apalagi dibeberapa scene adegan Joey dan Angie disisipkan beberapa hal konyol yang sedikit memancing tawa. Untungnya Asger Leth mampu membuat Man On A Ledge tidak hanya menegangkan karena berpacu dengan waktu, tapi juga menggelitik di beberapa scene. Dan 1 lagi, untungnya Asger mampu meng-handle tempo dan alur film ini sehingga tidak terkesan lelet. Itu kelebihan yang masih bisa dinikmati. Overall bukan film yang sangat mengecewakan, tapi Man On A Ledge tidak juga sangat mengesankan.