8 Nov 2013

GRAVITY (2013)



Perjuangan Tom Hanks yang terdampar di sebuah pulau terpencil pernah kita saksikan di film Cast Away, cerita sekelompok orang yang terjebak dalam lift juga pernah kita saksikan dalam sebuah thriller supranatural bertajuk Devil di tahun 2010 lalu. Ditahun yang sama muncul juga Buried, mengajak kita mencicipi sensasi claustrophobia dalam sebuah peti mati. Menyusul kemudian film-film 'terjebak' lain yang makin menjamur mengikuti trend film ruang sempit. Tapi sepertinya belum ada film survival yang menceritakan tentang seorang yang terjebak di ruang angkasa dan melayang-layang dititik nol gravitasi

Sangat menarik apa yang disuguhkan Alfonso CuarĂ³n kali ini. Sutradara dan juga penulis asal meksiko yang juga pernah menggarap Children of Men itu memunculkan film sci-fi berbalut survival berjudul Gravity. Bercerita tentang seorang teknisi biomedis bernama Dr. Ryan Stone (Sandra Bullock) yang sedang menjalani misi luar angkasa pertamanya ditemani astronot veteran bernama Matt Kowalski (George Clooney). Namun naas ketika sebuah satelit rusia mengalami kegagalan dan serpihannya menyebar hingga merusak pesawat ulang alik yang ditumpangi tim Stone. Sayangnya peringatan yang disampaikan pusat pengendali terlambat datangnya dan Stone sudah terlanjur terhempas dan terkatung-katung diangkasa luar dengan persediaan oksigen yang menipis. Pada akhirnya ia harus terpisah dari Kowalski dan harus berjuang sendirian di luar angkasa untuk bisa kembali ke bumi.

Walaupun mempunyai plot yang simpel namun Gravity dibalut dengan sinematografi yang sangat megah. Pengambilan gambarnya benar-benar detail dan sangat memanjakan mata. Pemandangan luar angkasa yang gelap dipadu dengan scoring arahan Steven Rice makin menambah kesan dramatis diruang hampa udara. Yang membuatku kagum adalah visual efeknya terutama penggambaran bumi yang diperlihatkan dari luar angkasa, benar-benar indah dan terlihat nyata. Pengambilan gambar long shot dibeberapa adegan sebenarnya sedikit memancing kebosanan namun justru efektif dalam memberikan efek real dan membuat penonton lebih merasakan apa yang dialami oleh Stone

Tidak hanya visual efek dan sinematografi yang mengagumkan, Gravity juga mempunyai pesan moral yang cukup dalam. Bagaimana semangat Stone untuk tetap bertahan hidup dalam keadaan terdampar jauh diluar angkasa, melawan semua ketakutan dan terus mencoba optimis. Dan ternyata semangat hidup itu justru didapatkan saat ia berada dalam keadaan terdesak dan saat berada diambang kematian. Ya, film ini seolah  mengingatkan bahwa terkadang manusia lupa jika hidup itu sangatlah berharga, sampai saat berada dalam situasi sulit, maka manusia baru merasa betapa berartinya sejengkal udara, betapa bermaknanya sebuah nafas kehidupan. Betapa bumi adalah tempat paling nyaman sesulit apapun, sejenuh apapun yang dijalani

Film ini memberikan suntikan semangat juga untuk penonton. Setelah diajak melayang-layang diluar angkasa selama hampir 2 jam, ikut merasaan sesak napas dan kekurangan oksigen, pada akhirnya kita kembali diijinkan menghirup limpahan udara dengan rasa syukur yang lebih, merasa terlahir kembali dengan semangat yang baru. Itulah Gravity, sebuah tontonan yang tak hanya membuat kita berdecak kagum akan keindahan efek-efeknya, namun juga ada sisi lain yang lebih dalam lagi, seperti halnya Life of Pi yang bukan hanya sekedar film survival semata, namun juga mengandung nilai-nilai kehidupan.

Bicara akting, Sandra Bullock menampilkan performa terbaiknya difilm ini. Ia mampu memerankan seorang yang masih sangat awam dengan luar angkasa, segala kepanikan dan keasingan mampu tergambar jelas dari tiap mimik, suara, dan bahasa tubuhnya. Jarang sekali menyaksikan film sci-fi dengan cerita yang begitu dalam, penuh filosofi, menegangkan sekaligus mengagumkan secara visual, tapi Gravity mempunyai itu semua. Salut :)


Tidak ada komentar: