7 Mei 2015

INTO THE STORM (2014)

 

Badai adalah sesuatu yang pada umumnya membuat orang panik dan lari tunggang langgang karena merupakan bencana yang dahsyat dan bisa memporakporandakan sesuatu disekitarnya, termasuk menghilangkan nyawa seseorang. Tapi tornado difilm ini justru merupakan sesuatu yang dinanti-nantikan oleh sekelompok orang. Mereka adalah sekelompok tim pemburu hantu badai yang dipimpin oleh Pete (Matt Walsh) Ia sangat terobsesi untuk membuat sebuah film dokumenter. 

Ada juga 2 pemuda yang bercita-cita untuk menjadi artis terkenal, dialah Donk (Kyle Davis) dan Reevis (Jon Reep) yang gemar merekam peristiwa dan hal-hal ekstrim untuk diunggah ke youtube. Tidak hanya bercerita tentang sekelompok tim pemburu badai tsb, ada juga keluarga Gary Morris (Richard Armitage) yang saling terpisah dan akhirnya bergabung dengan tim pemburu untuk mencari sang anak, Donnie (Max Deacon) 

Dari awal Into The Storm tidak mampu membius saya untuk terus memandangi layar. Saya justru merasa bosan dengan percakapan-percakapan dan adegan demi adegan yang dikemas dengan sistem found footage tsb. Entah kenapa film ini tak bisa mengikat saya untuk menyatu dengan ceritanya padahal biasanya saya selalu suka dengan film-film dengan konsep seperti ini. Gaya mockumentary tsb sebenarnya sangat menunjang sebuah film disaster untuk menjadi lebih dramatis dan menarik. Tapi ketika diterapkan di film ini kok malah jadi hambar ya

Namun untungnya film ini berhasil mengembalikan perhatian saya dipertengahan film ketika badai tornado itu terjadi. Efek tornado itu benar-benar mengerikan. Kedahsyatannya membuat saya merinding, berikut suara-suara yang ditimbulkannya. Tornado dengan api merupakan gambaran yang paling spektakuler dari film ini. Dan saat kekacauan terjadi saya masih gak habis pikir dengan sekelompok orang yang rela mempertaruhkan nyawa dan justru kegirangan merekam momen tsb hanya demi kepopuleran dan uang. Tapi di situlah sisi konyol film ini 

Saya menyukai film tentang bencana tapi memang kebanyakan film bertema disaster tidak mempunyai naskah yang menarik, seperti film ini. Naskah seolah hanya menjadi penghantar cerita saja dan itu merupakan kelemahan film-film jenis ini, yang bisa menjadikan filmnya terpuruk. Pada akhirnya saya lebih tertarik untuk menyaksikan betapa dramatisnya adegan saat mereka bertahan agar tidak terbawa pusaran angin tornado tsb daripada mengikuti alur cerita yang ada. Walaupun begitu bukan berarti Into The Storm gagal total, hanya sedikit membosankan dan monoton. Selebihnya masih oke, terselamatkan dengan visual effect nya yang keren.

Tidak ada komentar: