6 Jan 2012

FROZEN (2010)


 

Apakah yang akan kita lakukan jika terjebak di sebuah bangku gondola di ketinggian  diatas 50 kaki selama berhari-hari, dengan cuaca yang sangat dingin sementara dibawah telah menunggu gerombolan serigala-serigala pemangsa?

Parker (emma bell) , Dan, dan juga Joe, ingin bermain ski di malam hari. Mereka bersikeras  untuk menuju bukit ski, padahal sang penjaga mengatakan cuaca sedang buruk,  tapi mereka tetap memaksakan diri untuk mendaki bukit ski dengan menaiki lift/gondola. Pada akhirnya sang penjaga mengijinkan. Tapi sialnya saat gondola telah berjalan, diketinggian sekitar 50 kaki gondola tersebut tiba-tiba berhenti. Awalnya mereka mengira hanya kesalahan sistem aja dan gondola akan kembali berjalan. Tapi sampai sekian lama gondola tersebut tetap berhenti dan tidak berjalan kembali. Ternyata sang penjaga tadi bertukar dengan penjaga lain dan terjadi miss communication. Sampai akhirnya ketika wahana ski tersebut ditutup, gondola itu masih menggantung diketinggian diatas 50 kaki. Ketiga muda mudi tsb panik dong. apalagi badai salju tiba-tiba datang dan udara sangat dingin. Mereka merasa tidak mungkin bisa bertahan selama seminggu. Karena wahana itu selama seminggu ke depan akan tutup. Gimana nasib parker dkk, apakah mereka bisa bertahan dalam situasi yang menjebak tersebut? 

Gw suka banget film-film tentang sebuah keterbatasan di suatu sikon yang menekan. Lalu melihat bagaimana cara mereka untuk keluar dari situasi itu. Dan gondola menurutku adalah ide yang unik untuk sebuah film survival. Bagaimana mereka bergantungan di atas gondola selama berhari-hari, yang disana bener-bener dingin banget, kena badai salju  dan terancam serigala-serigala dibawah. Keren sih sebenernya konsep filmnya. Tapi ternyata dalam eksekusinya film besutan Adam Green ini kurang bisa membawaku dalam suasana keterpurukan. Apalagi akting para pemainnya juga kurang begitu istimewa terutama Emma Bell (as Parker). Ku rasa aktingnya doi sedikit kurang natural. Kalo di perhatikan scene-scene waktu ia nangis, waktu ia histeris, penggambaran emosinya sepertinya sedikit dipaksakan dan kurang lepas.  

Kekurangan lain, ada beberapa scene yang berasa kurang tuntas yang membuat penonton bertanya-tanya. Selebihnya sih film ini  keren-keren aja. tapi masih dalam tahap standar menurutku. Sayang sih sebenernya, karena ide filmnya pun udah unik banget, malah sebenernya dari posternya aja udah menarik banget, bener-bener menyiratkan kalo film ini bakalan jadi tontonan yang sangat menegangkan (pertama tertarik karena liat posternya )  Tapi ternyata setelah ditonton, film ini ga setegang dan  ga semencekam bayanganku. Apalagi di ending pun  juga gak didapati hal yang bener-bener mengejutkan. Jadi overall lumayan aja deh, karena seharusnya film ini bisa di eksekusi dengan aura yang lebih mencekam lagi :)

Tidak ada komentar: