25 Sep 2013

THE CALL (2013)



Banyak sekali film- film yang memperlihatkan seseorang dalam kondisi darurat lalu menghubungi 911. Biasanya yang diadukan mulai dari masalah berat seperti penculikan, perampokan, pembunuhan sampai masalah sepele. Tapi biasanya film-film itu hanya memusatkan cerita pada si korban dengan ketegangan-ketegangan yang ada tanpa menyoroti lebih lanjut tentang 911 itu sendiri. Nah di film The Call yang akan kubahas ini sangat menarik sekali. Menceritakan tentang permasalahan darurat yang dihadapi korban tapi fokus ceritanya juga menyoroti kinerja 911 itu sendiri. Sangat fresh menurutku ide yang coba dihadirkan oleh Richard D’Ovidio sebagai sang penulis naskah. Membuat sebuah thriller tapi juga menyoroti sisi lain dari yang selama ini gak kepikiran oleh sineas lain yaitu menyoroti para pekerja 911 secara detail.

Jordan Turner (Halle Berry) bekerja sebagai operator senior di 911. Sudah berbagai macam panggilan darurat ia terima. Mulai dari kecelakaan, pencurian, penodongan hingga panggilan darurat yang nggak penting. Suatu hari Jordan mendapatkan panggilan darurat dari seorang gadis yang bernama  Leah Templeton (Evie Thompson). Ia kedatangan pria misterius kedalam rumahnya. Saat Jordan memberi instruksi, tak sengaja Jordan melakukan tindakan ceroboh yang justru membuat gadis itu celaka dan akhirnya terbunuh. 6 bulan setelah kejadian traumatis itu, Jordan kembali dihadapkan dengan kasus serupa, yaitu kasus tentang seorang gadis yang bernama  Casey Welson (Abigail Breslin) Ia diculik saat berada disebuah mall. Jordan pada akhirnya harus berusaha keras menolong Casey dari situasi tersebut, apalagi di latar belakangi traumatisnya dan rasa bersalahnya maka ia berusaha menolong dan masuk lebih jauh pada kasus yang dialami Casey

Sebuah ide cerita orginal yang sangat menarik. Dengan modal premis yang fresh, The Call membuka film dengan sangat meyakinkan. Diawal-awal film kita langsung diperkenalkan dengan the hive atau ruang operator 911 yang pastinya jarang sekali kita lihat. Disana diperlihatkan gambaran mengenai pekerjaan para operator yang mengurusi panggilan darurat dengan berbagai macam permasalahannya dari yang gawat, yang berat, sampai yang konyol dan ga penting. Dan ternyata pusing juga ya pekerjaan operator 911 haha. Kebayang banget pasti tiap hari diruangan itu dipenuhi suara teriakan, minta tolong dan kepanikan. Dari scene-scene awal aja film ini udah tampil cukup meyakinkan membuatku makin penasaran

Dengan tempo yang cukup cepat film ini langsung membawa kita pada ketegangan layaknya film-film thriller pada umumnya tapi bedanya dengan suasana diruang operator sebagai sudut pandang utamanya. Yups film ini gak bertele-tele dalam menjabarkan setiap jengkal cerita dan ketegangannya. Sangat enak untuk dinikmati. Tempo yang cepat dan ketegangan yang intens memberi sebuah sensasi menonton yang mengasyikkan di awal sampai pertengahan film. 

Kita dibawa masuk kedalam situasi menegangkan yang dialami Leah dan Casey. Kadang dibuat menahan napas sambil menikmati percakapan menarik melalui telepon antara sang korban dan operator. Apalagi setelah masuk kasus yang kedua, percakapan telepon antara Casey dan Jordan terasa sangat menarik dan membuat kita seakan larut dan terbius untuk mengikuti setiap apa yang dihadirkan film ini. Percakapan-percakapan itu terasa menarik saat Jordan sebagai operator mengarahkan Casey agar tetap tenang sambil memberikan petunjuk-petunjuk yang harus dilakukan Casey. Disitulah kekuatan film ini dalam menggiring emosi penonton sehingga terbawa dalam cerita. Secara ga langsung The Call juga memberikan kita info baru tentang kinerja hebat yang dilakukan oleh 911 saat membantu sang korban.

Film ini benar-benar membuatku kagum dengan cara kerja 911. Secara ga langsung film ini juga memberi gambaran kita tentang cara-cara menyelamatkan diri jika mungkin berada pada situasi yang sama. Petunjuk-petunjuk yang di instrusikan Jordan juga cerdas dan sangat menarik diikuti, dimana nantinya informasi-informasi yang diberikan akan sangat bisa membantu memecahkan tiap misteri dan tentunya menyelamatkan si korban.

Ga hanya tiap detail percakapannya yang menarik, tapi penceritaannya juga terasa runtut dan rapih. Gak membosankan sampai pertengahan film. Sampai pada titik dimana akhirnya Jordan keluar dari zona operator dan mulai masuk dan terlibat langsung. Disitulah kurasa film ini mulai sedikit kehilangan keasyikannya. Film ini berubah haluan jadi kayak film-film thriller yang lain dengan wanita sebagai jagoannya. Terasa keluar dari zona keasyikan dan ga fokus lagi. Tapi tetep ku acungin jempol deh buat Brad Anderson dan Richard D’Ovidio, yang mampu mengemas The Call menjadi sajian fresh dan dengan penggarapan yang bagus terutama awal sampai pertengahan film.Walaupun diakhiri dengan sebuah ending yang terasa kurang nendang, setidaknya mereka telah berusaha menghadirkan film yang punya ide fresh dan mampu membuat kita tetap betah terpaku didepan layar hingga film selesai.

Jajaran cast difilm ini menurutku juga bermain bagus, terutama akting Halle Berry dan Abigail Breslin. Halle Berry sangat cocok dan meyakinkan berperan menjadi seorang operator dengan segala kesabarannya dan ketelatenannya saat harus meyakinkan sang korban bahwa semua akan baik-baik saja, berikut rasa traumatisnya juga diperlihatkan dengan sangat menjiwai. Akting Abigail pun juga sangat mumpuni. Aktris Little Miss Sunshine ini  selain sudah bertumbuh dewasa dan cantik, aktingnya juga tak kalah meyakinkan. Lihat saja mimik mukanya saat harus disergap ketakutan, nada bicaranya yang terasa sangat panik. Sampai-sampai kita serasa terbawa ikut dibagasi tempat ia disekap.

Sebagai sebuah thriller, The Call telah menyuguhkan sajian yang beda. Setidaknya memberikan kita gambaran tentang dunia seorang operator 911 yang sangat sibuknya, sangat kompleksnya dan sangat mulianya. Terutama rasa tanggung jawab untuk membantu dengan maksimal. Diluar semua kekurangannya film ini tetap bagus dan fresh. Recomended buat yang pengen liat film thriller yang beda dan gak membosankan :))



Tidak ada komentar: