Stoker
bercerita tentang seorang gadis introvert bernama India (Mia
Wasikowska) yang baru saja kehilangan Richard Stoker (Dermot Mulroney),
sang
ayah yang meninggal dalam sebuah kecelakaan mobil. India jelas sangat
terpukul dengan kematian sang ayah, apalagi ia sangat dekat dengan
ayahnya. Kini India hanya
tinggal berdua dengan sang ibu yang memiliki kondisi emosi tak stabil,
yaitu
Evelyn (Nicole Kidman), setelah kemudian kedatangan sosok paman yang tak
pernah
dikenalnya, Charlie (Matthew Goode). Meski curiga dengan gerak-gerik
Charlie dan percaya bahwa sang paman memiliki niat tersembunyi, India
justru mendapati dirinya semakin dekat dengan sosok misterius ini.
Stoker adalah debut bahasa inggris pertama bagi Park Chan Wook, sutradara yang terkenal lewat trilogi Vengeance-nya, yang juga pernah mendebut Oldboy, salah satu film korea dengan twist ending brilian. Kini Park Chan Wook kembali membuat sebuah psychological thriller bertajuk Stoker. Mungkin banyak yang berharap Stoker akan mempunyai alur dan jalan cerita yang memukau seperti Oldboy, yang mempunyai twist brilian, alur rumit yang cerdas. Tapi film ini sejujurnya menawarkan keindahan lain dari sebuah film. Keindahan dari sisi yang berbeda jika kita bisa menggalinya lebih dalam
Stoker memang terasa kurang kuat dalam naskahnya. Sejak awal terasa sangat lambat dalam memaparkan setiap jengkal ceritanya. Jujur malah terasa agak membosankan. Dari segi naskah Stoker sepertinya tak cukup punya magnet untuk mengikat penonton agar tetap duduk manis hingga film berakhir. Tapi untungnya Chan Wook mampu memoles Stoker dengan sentuhan-sentuhan nya yang terasa artistik dan berkelas, berikut pernak-perniknya yang selalu diselipkan dengan cantik di tiap scene-nya. Visualisasi di film ini terasa sangat memikat dan memanjakan mata. Apalagi dengan sinematografi Chung Hoon Chung yang memberikan nuansa kelam dan misterius namun juga meninggalkan kesan indah. Mungkin itulah kelebihan Chan Wook, ia mampu membungkus sebuah cerita yang sebenarnya sangat biasa menjadi sesuatu yang menarik,dengan kemasan yang cantik nan menggoda.
Chan-wook dengan ketelatenannya menggiring kita yang makin tak sabar untuk berkenalan dengan masing-masing karakter. Ia memperkenalkan kita dengan setiap karakter sekaligus mulai mengajak kita bermain teka-teki. Dan mulailah pertanyaan-pertanyaan itu menggelayuti otak penonton. Secara perlahan kita di giring untuk mengikuti langkah India yang seolah berperan menjadi seorang detektif yang menyelidiki siapa Charlie sebenernya. Chan Wook sepertinya lebih suka bermain dengan pelan, tidak terburu-buru, Ia secara perlahan menuntun kita memahami setiap misteri sampai pada klimaksnya. Ia seakan tak peduli penonton akan benar-benar terlena atau malah terjebak dalam kebosanan.
Tapi ia diam-diam peduli dan tahu cara menjerat penontonnya. Ia bermain dengan detil-detil dan simbol-simbol psikologis yang unik. Menjadikan thriller-nya ini menjadi sebuah santapan yang tetap lezat. walaupun bahan dasarnya biasa, tapi ia banyak menambahkan berbagai varian baru disana-sini sehingga sebuah santapan itu tetaplah menggiurkan. Untungnya lagi scoring di film ini juga tak kalah diperhatikan sehingga tetap menambah kesan misterius dan gelap semakin terasa.
Dari segi akting cukup bagus karena jajaran cast di film ini bermain menjiwai, sesuai porsi karakter masing-masing. Sebut saja akting Mia Wasikowska. Ia sangat cocok sekali dan sangat menjiwai memerankan seorang introvert dengan segala tatapan dingin dan innocentnya-nya walaupun kadang terasa membosankan karena terasa kurang ekspresi (ya mungkin itu tanda-tanda keberhasilan aktingnya). Juga akting Matthew Goode yang dapat membawakan karakter Charlie Stoker secara misterius. Begitu juga Nicole Kidman walaupun kurang gemilang aktingnya tapi tetap mampu memerankan seorang ibu yang ber-emosi labil. Di film ini juga sedikit diselipkan unsur-unsur sekualitas tapi mampu dikemas dalam adegan yang tetap berkelas dan gak murahan
Untuk kesadisan sendiri tak banyak adegan-adegan gore yang diumbar sepanjang film. Hanya sedikit cipratan darah yang ditampilkan tapi juga tak kalah artistiknya. Chan Wook sepertinya memang memfokuskan mistery dan aura kegelapan dalam film ini. Terlepas dari alurnya yang lambat, sinematografi di film ini emang sangat keren dan memanjakan mata. Apalagi di scene-scene terakhir, sangat indah sekali cara Chan Wook mengakhiri film ini. Sebuah psychological thriller yang eksotik menurutku, walaupun secara naskah agak kurang special dan alurnya juga lambat tapi Stoker benar-benar memuaskan secara visual.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar