Jujur diriku bukan penggemar film Harry Potter. bukan juga penggemar seorang Daniel Radcliffe. Dan dua unsur itu bukan alasan kenapa tiba-tiba memutuskan untuk nonton film yang diangkat dari novel karya Susan Hill ini. Bahkan sebelumnya gw juga gak begitu tau tentang jajaran cast yang menghiasi film ini. Bahkan jika disana ada nama Daniel Radcliffe dengan embel-embel Harry Potternya yang telah melekat kuat itu. Gw murni pada awalnya hanya ingin melihat ada apa dengan sang wanita misterius yang konon sering menampakkan diri dengan gaun hitamnya. Plot film ini mengisahkan Arthur Kipps (Daniel Radcliff), sang tokoh utama yang disitu menjadi seorang pengacara yang ditugaskan sang bos untuk mengunjungi Eel Marsh House, sebuah rumah kuno di sebuah desa terpencil untuk menyelesaikan permasalahan berkas klien yang baru saja meninggal. Dan ternyata di sana ia menemui hal-hal misterius dan mengerikan, seperti melihat wanita bergaun hitam dan anak-anak yang terbunuh secara misterius.
Ga ada yang terlalu istimewa dari The Woman In Black. Sebuah film horor thriller yang bahkan ga banyak melibatkan darah. Hanya misteri sepanjang film yang juga dikemas dengan lambat dan cenderung flat. Juga sisi-sisi keseraman yang cenderung klise, seperti bayangan-bayangan, suara misterius, dan boneka-boneka juga manekin-manekin yang siap meneror kita sepanjang pertengahan durasi. Mungkin bagi yang jam terbangnya kurang dalam menonton horor khususnya film-film dengan tema rumah berhantu akan merasa sangat-sangat seram menonton film ini. Tapi bagi yang sudah sering melihat film-film serupa, film ini akan terasa biasa aja. Mungkin kesan oldies khas horor klasiklah yang akan sangat terasa di sepanjang durasi (mengingat film ini berdasarkan novel lawas) dan juga beberapa moment-momen mengagetkan dipertengahan film. TWIB memang masuk jajaran box office, tapi entah kenapa buat saya horor yang 1 ini kurang greget dan terasa membosankan ya.
Meski begitu, akting Daniel Radcliffe sendiri bisa dibilang lumayan mengingat ini pengalaman pertamanya sepertinya bermain dalam film horor. Ekspresi takutnya lumayan dapet walaupun kadang mimiknya terasa membosankan dengan ekspresi-ekspresinya yang itu-itu aja. James Watkins sang sutradara sepertinya begitu yakin dengan filmnya ini. Mungkin karena faktor Radcliffe yg secara tidak langsung sudah menjadi daya tarik film ini. Walaupun pada akhirnya terjebak pada ke-klisean. Ending film ini juga terkesan biasa aja. Jadi menurutku film ini belom bisa dikatakan istimewa (maap ya buat penggemarnya Daniel Radcliffe :p )